Berita & Acara

MASJID AL-IKHLAS PIK MASUK TAHAP AKHIR PEMBANGUNAN, SIAP HADIRKAN RUANG IBADAH YANG INDAH DAN INKLUSIF

Nov 17, 2025

MASJID AL-IKHLAS PIK MASUK TAHAP AKHIR PEMBANGUNAN, SIAP HADIRKAN RUANG IBADAH YANG INDAH DAN INKLUSIF

Pembangunan Masjid Al-Ikhlas PIK kini resmi memasuki tahap akhir setelah prosesi doa syukur atas selesainya struktur atap dan dimulainya pekerjaan finishing pada 14 November 2025. Masjid yang dibangun sejak groundbreaking pada 7 Maret 2025 ini menelan biaya konstruksi sekitar Rp 45 miliar dan ditargetkan rampung pada awal 2026. Nama Al Ikhlas sendiri diberikan oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, MA sebagai simbol ketulusan dan keberkahan.

Pemasangan keramik lantai oleh Dr. Ir. H. Restu Mahesa, M.M, Estate Management Director Agung Sedayu Group (ASG) sekaligus Perwakilan Pengurus Masjid Al Ikhlas PIK dan Ridwan Soemadibrata, Project Director ASG, menandai dimulainya pekerjaan finishing di masjid yang menelan biaya konstruksi keseluruhan sekitar Rp. 45 miliar. Acara kemudian ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Muhammad Nurdin NH, yang sekaligus menerima secara simbolis penyerahan santunan anak yatim.

Masjid Al-Ikhlas berdiri di lahan ±2.435 m² dengan luas bangunan utama ±1.248 m² dan kapasitas sekitar 600 jamaah. Mengusung gaya Islamic Classical Architecture, masjid ini menampilkan pilar elegan, kubah megah, dua menara yang menjulang, serta ornamen arabesque yang menjadi ciri khas keindahan arsitektur Islam.

Dalam sambutannya, Restu Mahesa menyampaikan bahwa Masjid Al-Ikhlas berdiri di kawasan Riverwalk Island, “Insya Allah masjid ini akan menjadi pusat ibadah, pusat ilmu, dan tempat masyarakat mendapatkan ketenangan. Pembangunan ini bukan hanya proyek fisik, tetapi amanah spiritual. Harapan kita adalah agar Masjid Al-Ikhlas menjadi sumber keberkahan dan menjadi cerminan dari nilai-nilai toleransi, tauhid dan ketakwaan umat Muslim di mana pun berada,” tambah beliau.

Kawasan Riverwalk Island PIK sendiri menjadi cerminan indah harmoni antarumat beragama. Selain masjid, telah hadir pula Si Mian Fo sebagai sarana ibadah umat Buddha, dan nantinya rumah ibadah lain akan berdiri berdampingan, mewujudkan semangat toleransi, persatuan, dan kedamaian di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk.