Program CSR
MEMBANGUN HARAPAN DI TENGAH OMBAK PIK2 DAN HMNI TANDATANGANI MOU DAN SERAHKAN SIMBOLIS KARTU BPJS UNTUK 1000 NELAYAN
23 June 2025
Suasana hangat penuh haru menyelimuti Aula TMC Mangrove, Teluknaga, Tangerang, saat ratusan pasang mata menyaksikan momen bersejarah yaitu Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PIK2 dan Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Masyarakat Nelayan Indonesia (DPD HMNI) Kabupaten Tangerang, sekaligus penyerahan simbolis Kartu BPJS Ketenagakerjaan kepada 1.000 nelayan pesisir pada 18 Juni 2025 lalu.
Lebih dari sekadar acara seremonial, inilah titik awal lahirnya harapan baru bagi para nelayan, para penjaga laut yang selama ini bekerja dalam sunyi, bertaruh nyawa demi membawa pulang hasil tangkapan untuk keluarga tercinta. Di tengah tantangan cuaca buruk dan ketidakpastian hasil laut, hadirnya jaminan kesehatan dan hari tua menjadi secercah cahaya di ufuk timur.
Dalam sambutannya, Dr. Ir. H. Restu Mahesa, M.M., Direktur Estate Management Agung Sedayu Group, menyampaikan bahwa acara ini bukan sekadar penandatanganan dokumen, melainkan penanaman benih kesejahteraan bagi masyarakat pesisir. “Ini adalah tonggak penting. Kita tidak hanya membangun kawasan, tapi juga membangun kehidupan. Bersama nelayan, kita membangun masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan. Kami berkomitmen bahwa pembangunan PIK2 agar berjalan seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang ada di sekitar PIK2 terutama masyarakat nelayan,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Kesepakatan ini menjadi langkah strategis dalam mendukung pembangunan yang inklusif dan merata. Sebuah simbol bahwa pembangunan tidak hanya milik kota dan beton, tapi juga milik mereka yang hidup dari angin laut dan ombak yang tak kenal kompromi.
Kasman, seorang nelayan dari Tanjung Pasir, tak kuasa menahan haru saat menerima kartu BPJS Ketenagakerjaan secara simbolis. “Saya merasa sangat senang sekali dengan adanya PIK2 atas bantuannya,” katanya lirih dengan mata berkaca-kaca. Hal ini adalah perlindungan yang ia butuhkan. Karena ia tak pernah tahu apa yang menanti di tengah laut.
“Secara umum kami menyambut baik. Mudah-mudahan kolaborasi ini bisa terus ditingkatkan dan dijalankan sehingga bisa memberi dampak yang luas bagi nelayan dalam hal ini masyarakat di pesisir posisi Banten,” tutur Bay Adam Hasyim, S.Pi selaku Kepala Bidang Pengelolaan Sumberdaya Laut, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.
Acara ini bukan hanya soal simbol atau sekeping kartu. Ini tentang martabat, tentang memberi rasa aman bagi mereka yang bekerja dalam ketidakpastian. Ini tentang menghapus batas antara dunia pembangunan dan kehidupan pesisir, agar keduanya bisa berjalan berdampingan dan saling menguatkan.
Melalui kerja sama ini, PIK2 menunjukkan bahwa pembangunan sejati adalah pembangunan yang menyentuh hati, merangkul yang terpinggirkan, dan memberi arti bagi setiap langkah maju. Karena nelayan tak hanya butuh kapal dan jaring, mereka juga butuh jaminan, perhatian, dan harapan. Dan saat ini, harapan itu mulai terwujud, di atas kertas yang penuh makna, dan di hati yang penuh doa.