Program CSR

FESTIVAL TABUH BEDUG KE-34 TELUKNAGA HARMONI BUDAYA, SPIRIT RELIGI, DAN SEMANGAT KEBERSAMAAN

11 June 2025

Deru tabuhan bedug menggema dari Alun-Alun Teluknaga, membawa semangat kebersamaan, kekuatan tradisi, dan nilai-nilai religius yang menyatu dalam sebuah perayaan budaya yang telah mengakar selama lebih dari tiga dekade. Festival Tabuh Bedug ke-34 Kecamatan Teluknaga kembali digelar menjadi momentum penting untuk merayakan warisan budaya sekaligus mempererat ikatan sosial masyarakat.

Mengusung tema “Dengan Budaya Bersama Kita Bangun Masyarakat yang Cerdas dan Religius”, festival ini tak hanya sekadar pesta tradisi, melainkan juga wadah ekspresi keagamaan dan pelestarian nilai-nilai kearifan lokal yang hidup di tengah masyarakat. Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang telah menjadi ikon budaya dan religi di Kabupaten Tangerang, serta bukti kuat komitmen bersama antara pemerintah daerah dan sektor swasta, termasuk CSR PIK2, dalam merawat warisan budaya bangsa.

Festival dimulai sejak malam takbir Idul Adha melalui audisi tabuh bedug, dilanjutkan dengan karnaval meriah yang menampilkan kreativitas warga dari 12 desa. Puncaknya berlangsung di Lapangan Tunas Jaya (Alun-Alun Teluknaga) pada Minggu, 8 Juni 2025, di mana 19 tim tabuh bedug dengan lebih dari 1.000 peserta ambil bagian dan dihadiri 20.000 penonton saat acara puncak. Setiap dentuman bedug bukan sekadar irama, tetapi simbol kekompakan, dedikasi, dan spiritualitas masyarakat.

Bupati Tangerang melalui Sekretaris Daerah, Drs. H. Soma Ajmaja, M.Si, menyampaikan apresiasi mendalam terhadap pelestarian budaya ini. Ia menegaskan bahwa Festival Tabuh Bedug bukan hanya tradisi yang terus dipertahankan selama 34 tahun, tetapi telah menjadi identitas masyarakat Teluknaga. “Kami akan terus mendukung kegiatan budaya yang edukatif, spiritual, dan sosial seperti ini,” ujarnya, seraya mengajak masyarakat untuk mempererat silaturahmi demi kemaslahatan bersama.

Senada dengan itu, Camat Teluknaga, Zamzam Manohara, menyampaikan rasa syukur atas dukungan dari berbagai pihak, termasuk PIK2 yang tidak hanya mensponsori acara, tetapi juga memberikan kontribusi nyata berupa tiket umrah sebagai bentuk penghargaan religius bagi masyarakat.

Festival ini juga menjadi panggung kolaborasi antara komunitas seni, pelaku budaya, dan sektor swasta. Alkahf Abdi Putra, Ketua Kastara (Komunitas Seni dan Budaya Tangerang Utara), menyebutkan bahwa semangat gotong royong menjadi nyawa dari festival ini. “Kita bersatu demi menjaga kelestarian budaya,” ujarnya, menekankan pentingnya sinergi lintas elemen masyarakat.

Dukungan yang sama datang dari Dr. Ir. H. Restu Mahesa, MM, Direktur Estate Management Agung Sedayu Group, yang berharap agar acara ini terus berlanjut dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Teluknaga dan Kabupaten Tangerang secara luas.

Lebih dari sekadar acara tahunan, Festival Tabuh Bedug ke-34 adalah perwujudan nyata dari semangat membangun masyarakat yang harmonis, cerdas, dan religius. Dalam dentuman bedug yang bergema malam itu, terselip harapan agar budaya tetap hidup, agar generasi muda tak lupa akar, dan agar nilai-nilai religius terus tumbuh dalam bingkai kebersamaan.

Dengan kolaborasi dari pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta seperti CSR PT Pantai Indah Kapuk Dua, Tbk, festival ini menjadi contoh bahwa kebudayaan dan pembangunan sosial dapat berjalan beriringan, melahirkan ruang yang memperkuat jati diri lokal di tengah arus globalisasi.

Festival Tabuh Bedug ke-34 bukan hanya tentang siapa yang paling kuat menabuh bedug, melainkan tentang siapa yang paling tulus menjaga harmoni, budaya, dan nilai keagamaan. Di tengah kemajuan zaman, Teluknaga kembali membuktikan bahwa tradisi bukan untuk ditinggalkan, melainkan untuk dirayakan dan diwariskan.